Selasa, 02 Agustus 2011

KALIMAT APAKAH INI?

Ya Robbi, lebih baik aku masuk neraka dengan ridhoMU daripada masuk surga tanpa ridhoMU.

Ya Alloh, biarlah aku miskin, susah, sengsara, serta mengalami segala kehinaan dan kesempitan di dunia ini asal Engkau ridho kepadaku.

Wahai Kekasihku, timpakan kepadaku hukumanMU jika hal itu akan membuatMU ridho.

Wahai Robb, sesungguhnya aku takut terhadap adzabMU di akherat, maka jika Engkau hendak mengadzabku, adzablah aku di dunia saja.
Dst.

Wah betapa indahnya ucapan itu. Oh betapa cintanya sang hamba terhadap Kekasihnya. Betapa tingginya derajat orang-orang yang demikian di sisi Alloh. Itulah bentuk kesempurnaan iman seorang hamba terhadap Robbnya. Oh...betapa...
Dst.

Subhanalloh!
Betapa banyak orang yang melantunkan syair dan doa-doa demikian pada zaman ini. Padahal jelas-jelas kita diperintahkan berdoa untuk meminta surga dan berlindung dari neraka. Kita juga diperintahkan berlindung dari segala kesusahan hidup di dunia dan akherat. Al quran dan al hadis telah menyebutkan banyak sekali doa-doa untuk meminta kebahagiaan dunia dan akherat. Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam saja melakukan demikian, maka pantaskah sebagai manusia biasa kita menyombongkan diri menantang adzabNYA?

Perbuatan dan kalimat tersebut, adakah contohnya dari Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam, padahal beliau adalah seutama-utama manusia, yang kecintaannya terhadap Alloh tiada tandingannya? Siapa yang meragukan kesempurnaan penghambaan Muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam terhadap Robbnya?

Sebatas ucapan-ucapan mereka itukah Kuasa Alloh? Sesempit itukah rahmat Alloh? Benarkah bahwa kita berhak menentukan pilihan untuk Alloh? Alloh tidak bisa berbuat lebih dari apa yang mereka katakan?
Nas alulloha as salaamah wal 'aafiyah.

Sungguh hanya Alloh semata yang mempunyai hak mencipta dan menentukan pilihan, sebagaimana firmanNYA, "Dan, Robbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan." (AL QOSHOSH:68). Sebagaimana Alloh yang menciptakan mereka, maka Dia pula yang menentukan pilihan bagi mereka. Pilihan ini kembali kepada hikmah Alloh dan pengetahuanNYA tentang siapa yang layak mendapatkan pilihan itu, bukan karena terpengaruh oleh usulan dan pilihan mereka. Walaupun harus diembel-embeli kata ridho.

Kepedihan api neraka tak ada yang sanggup menanggungnya walau sekejap mata. Kesengsaraan di dunia dengan segala kehinaan dan kesempitannya adakah yang sanggup menanggungnya sepanjang hidupnya di dunia? Hukuman Alloh apakah sama seperti hukuman seorang guru terhadap muridnya? Mampukah kita menanggung adzab Alloh tanpa pertolonganNYA? Coba lihat diri-diri kita saat ini, di saat ujian yang Alloh berikan kepada kita masih sangat-sangat ringan. Beras habis mengeluh, belum dikaruniai keturunan protes, belum datang jodoh mencela Alloh, dihina teman tidak rela, dan sebagainya. Bandingkanlah dengan ucapan-ucapan di atas, pikirkan, sanggupkah kita?

Tidak terhitung banyaknya karunia, kebaikan, belas kasih, dan pemberian Alloh kepada hambaNYA. Dan Alloh Maha Kuasa atas apa yang Dia kehendaki. Dari Anas rodhiyallohu 'anhu, ia berkata: Saya telah mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: "Alloh Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepadaKU, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepadaKU, niscaya Aku beri ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula." (HR TIRMIDZI). Adakah engkau mempunyai pilihan lain selain pilihan Alloh tersebut?

Apakah engkau berpikir bahwa orang-orang yang dikaruniai dunia pasti kelak mereka menderita di akherat? Apakah untuk mendapatkan akherat maka selamanya harus menderita di dunia? Belum sampaikah hadis Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam kepadamu tentang dipertunjukkannya umat-umat kepada beliau? Bahwa akan dipertunjukkan pada beliau umat dalam jumlah besar, dan bersama mereka ada 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak meminta dikay, tidak melakukan tathoyur dan mereka bertawakal kepada Alloh (HR BUKHORI-MUSLIM). Perhatikan, Alloh Mampu memasukkan hambaNYA ke surga tanpa hisab dan adzab, dan perhatikanlah syaratnya, bukan harus menderita di dunia bukan? Mudah-mudahan kita masuk di dalamnya. Aamiin. Adapun jika tidak, kita masih diberi kesempatan untuk diringankan. Yang harus kita lakukan adalah menjalankan sebab-sebabnya dan berdoa.

Berdoalah untuk kebaikan dunia akherat dengan berkeinginan kuat dalam memohon, karena sesungguhnya Alloh tiada sesuatupun yang memaksaNYA untuk berbuat sesuatu. Dan jangan ucapkan "Jika Engkau menghendaki/ridho." Ucapan ini menunjukkan seakan-akan Alloh merasa keberatan dengan permintaan hambaNYA atau merasa terpaksa untuk memenuhi permohonan hambaNYA. Maha Suci Alloh!

Alloh Maha Kaya, Maha Pengampun, Maha Luas karuniaNYA, dan Maha Kuasa, maka janganlah berputus asa, karena sesungguhnya kita masuk surga pun bukan karena banyaknya amalan kita, tetapi lebih karena rahmat Alloh Ta'ala. Firman Alloh dalam Al qur'an, "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Robbnya, kecuali orang-orang yang sesat." (AL HIJR:56).

Sekali lagi, hendaklah kita jangan merasa aman dari adzab Alloh, "Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Alloh? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Alloh kecuali orang-orang yang merugi." (AL A'ROF:99).

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

*Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain*
Silakan berkomentar dengan sopan dan tidak bertentangan dengan syari'at.
Terima kasih.